Get Gifs at CodemySpace.com

Senin, 27 Juni 2011

Nasib Guru Kontrak di Bekasi Upah 6 Bulan Belum Dibayar


BEKASI, ReALITA Online — Setidaknya 3.000 tenaga kerja kontrak yang terdiri dari guru dan staf tata usaha di sejumlah sekolah, menggelar unjuk rasa di halaman Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Senin,( 30/5/2011).Tuntutan mereka tunggakkan pembayaran upah selama enam bulan sebesar Rp 300 ribu per bulan.
Dalam aksi itu, Ketua Komite Guru Bekasi, Mukhlis Setyabudhi, mengatakan bahwa selama periode Januari-Juni 2011 mereka hanya diminta menandatangani surat pertanggungjawaban keterangan pembayaran upah oleh masing-masing sekolah. "Tetapi uangnya tidak ada," ungkap Mukhlis.
Menurut dia, tenaga kerja kontrak awalnya memahami keterlambatan pembayaran honor tersebut karena pencairan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi molor. Namun, setelah APBD cair akhir Mei, Pemerintah Kota Bekasi tak kunjung melunasi kewajibannya. "Kami mau mengajar, tetapi perut lapar," tegasnya.
Selain keterlambatan pembayaran honor, para tenaga kerja kontrak itu juga mendesak pencabutan surat keterangan dari 1.945 kepala sekolah yang menyatakan 3.000 tenaga kerja kontrak itu tidak dibiayai APBD.
Surat keterangan itu, kata Mukhlis, menghalangi mereka menjadi pegawai negeri sipil (PNS) kategori I atau tanpa melalui tes meski usia kerja mereka sudah 10-25 tahun.
Para guru dan staf tata usaha yang berstatus kontrak itu berasal dari 400 Sekolah Dasar (SD), 40 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 17 Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Kota Bekasi. RO,TEMPO Interaktif

Komite Guru Bekasi Lanjut Demonstrasi


 Komite Guru Bekasi Lanjut Demonstrasi DHONI SETIAWAN/KOMPAS.COM Ilustrasi: Para guru honorer di Bekasi menuntut pemerintah mencairkan honor yang belum mereka terima sejak Januari 2011 senilai Rp 300.000 per bulan.
BEKASI, KOMPAS.com – Sekitar 50 anggota Komite melanjutkan demonstrasi di Kantor Wali Bekasi, Selasa (14/6/2011).
Mereka berdemonstrasi sejak Senin kemarin hingga menginap di Kantor Wali Bekasi. Mereka menuntut agar 2.166 tenaga honor terutama guru dan tata usaha diangkat sebagai pegawai negeri sipil.
Ketua Komite Mukhlis Setiabudi mengatakan, Pelaksana Tugas Wali Bekasi Rahmat Effendi berjanji menindaklanjuti tuntutan itu. "Kami sudah bertemu dan dijanjikan tuntutan akan ditindaklanjuti," katanya.

Guru Honorer di Bekasi Unjuk Rasa


Bekasi, Warta Kota

Seratusan perwakilan guru honorer yang tergabung dalam Komite Guru Bekasi (KGB) menggelar demo di aula Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Senin (13/6). Mereka mewakili 1945 guru honorer yang menuntut diperlakukan sama, yaitu diangkat resmi menjadi tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pada 2011 ini Pemkot Bekasi hanya mengangkat 139 orang menjadi tenaga PNS baru. "Kami menuntut diperlakukan sama, jangan hanya 139 orang saja yang dibilang Tenaga Kerja Kontrak (TKK) tercecer yang diangkat PNS. Padahal 139 orang itu adalah TKK yang tidak jelas," ungkap Mukhlis Setiabudi, Ketua Komite Guru Bekasi.

Mukhlis menyatakan, pada Senin (6/6) lalu, pihaknya telah menggelar rapat dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) namun deadlock. "Pemkot diwakili BKD tidak memperjuangkan kami yang 1945 orang, alasannya berat. Kami ini yang mengajar puluhan tahun tapi malah 139 orang itu yang diangkat," kata Mukhlis.
Para pendemo menuntut bertemu langsung dengan Plt Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, untuk menyampaikan tuntutannya itu. Sementara Plt diketahui tengah mengikuti Rakerda Partai Golkar di Hotel Horison.
"Hari ini kalau nggak ditemui Plt, kita nginep, izinnya di Polres sampai Rabu. Kita nggak mau ditemui orang lain," tutur salah satu orator. (Ichwan Chasani)